Deprecated: mysql_connect(): The mysql extension is deprecated and will be removed in the future: use mysqli or PDO instead in /home/k3065944/public_html/database.php on line 14
GEREJA KRISTEN JAWA KABLUK SEMARANG
<<< Kembali

BERTUMBUH DALAM ANUGERAH


Beberapa waktu yang lalu dunia pernah digemparkan dengan sebuah penelitian dalam bidang botani terkait dengan “perasaan yang dimiliki oleh tanaman”. Kita bisa berselancar (searching) di media sosial bagaimana beberapa peneliti mencoba menemukan pengaruh perlakuan yang diberikan kepada tanaman, ditinjau dari perkembangan dan hasil yang didapatkan nantinya. Beberapa kelompok tanaman dengan jenis yang sama ditempatkan dalam lingkungan yang sama persis, tetapi diberikan perlakuan yang berbeda. Tanaman dalam kelompok yang pertama dibiarkan hidup begitu saja, tentunya tetap disiram dan dipupuk sesuai dengan kebutuhannya. Tanaman dalam kelompok yang kedua diperlakukan sama seperti tanaman pada kelompok pertama, namun ditambahkan perlakuan khusus yaitu disentuh dan diajak berbicara secara positif. Tanaman dalam kelompok kedua diperlakukan seperti halnya makhluk yang bisa merespon. Daunnya disentuh, dipegang, bahkan dielus. Demikian juga batangnya diusap dengan tangan. Tidak lupa kata-kata sugestif yang positif senantiasa dibisikkan walaupun tanaman itu tidak bertelinga. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan pertumbuhan dan hasil dari tanaman yang diperlakukan berbeda. Tanaman dalam kelompok pertama memang tetap bertumbuh dan berbuah, tetapi tanaman yang diperlakukan khusus rupanya menunjukkan tingkat pertumbuhan, tingkat kesegaran, dan hasil bunga/buah yang lebih dibandingkan dengan kelompok pertama. Kesimpulan yang diambil adalah kondisi memang mempengaruhi perkembangan, tetapi rasa yang diolah dengan baik lebiih memberikan dampak. Mungkin anda bisa juga melihat ada banyak penelitian yang hampir sama, yang dilakukan kepada air dsb. Memang aneh, tetapi itulah kenyataannya.

 

Demikian juga orang percaya sering diumpamakan sebagai sebuah pohon yang tumbuh di tengah semesta. Kita hidup bersama-sama dengan semua ciptaan yang lain dan berada dalam kondisi yang sama. Kita hidup di dunia yang sama, dengan situasi yang sama, dengan matahari dan hujan yang sama. Akan tetapi kita memiliki perbedaan dengan ciptaan yang lain ketika kita mengarahkan diri untuk melihat siapa yang memelihara kita dan bagaimana pemelihara kita memperlakukan kita. Pemazmur dalam refleksinya menyadari benar keberadaannya di tengah dunia. Pemazmur adalah orang yang dekat dengan Tuhan, maka pemazmur menyadari Tuhan memampukan dan mensugesti dirinya untuk bertindak benar. Ayat 1 dan 2 dimaknai pemazmur sebagai relasi dan sugesti yang diberikan Tuhan kepada pemazmur. Pemazmur merasakan hidupnya disugesti oleh Tuhan untuk melakukan hal-hal yang benar (tidak berjalan menurut nasihat orang fasik) dan diajak untuk hidup dalam sentuhan Tuhan (merenungkan Taurat Tuhan). Pemazmur diperlakukan berbeda dengan orang-orang lain yang tidak mengenal Tuhan, karena tanpa sugesti dan perlakuan khusus dari Tuhan, pemazmur tidak akan mampu melakukan semua itu. Maka ketika pemazmur merespon perlakuan Tuhan itu, pemazmur merasakan hidupnya bertumbuh dan berkembang secara berbeda dengan orang-orang di sekitarnya. Ayat 3 dan 4 menunjukkan perbandingan keadaan orang yang menanggapi perlakuan khusus dari Tuhan dalam imannya dengan orang yang hidup biasa-biasa bahkan cenderung negatif. Hasilnya berbeda, keadaannya berbeda, sekalipun situasinya sama.

 

Sebagai orang beriman kita percaya bahwa Tuhan SUDAH (ini perlu ditekankan) memberikan perlakuan yang khusus kepada kita. Ia berkenan menyelamatkan kita dari dosa, bahkan menganugerahkan relasi khusus kepada kita sebagai Bapa dan anak. Kita perlu menyadari bahwa Tuhan sudah memberikan sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan apa yang diterima oleh orang-orang lain yang tidak percaya kepada-Nya. Maka sekalipun kita hidup di langit dan bumi yang sama, kita memandang matahari dan bulan yang sama, kita basah oleh hujan dan kering oleh panas yang sama, sejatinya kita diajak untuk memiliki pertumbuhan dan buah yang berbeda dibandingkan orang-orang lain. Yang perlu dibangun adalah kesadaran seperti yang dimiliki oleh pemazmur, yang menyadari bahwa Tuhan sudah memperlakukan dan mensugesti dirinya untuk memiliki perbedaan dari sesama yang tidak mengenal Tuhan. Dengan demikian, sama seperti pemazmur, kita pun akan memiliki kualitas hidup yang berbeda, yang lebih baik tentunya, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengenal Tuhan. Tuhan memberkati. Salam.



   

Copyright © 2018, GKJ Kabluk Semarang. All rights reserved
Team Website GKJ Kabluk